Edisi Cetak Diterbitkan PUSTAKA MELAYU Tahun 2005

Sabtu, 17 Januari 2009

Juaro 15

SEJAK kecil Jai memang telah diajarkan kekerasan oleh bapaknya.
“Kalu kau berkelahi jangan ngadu ke bapak. Kalu kau ngadu, kau yang bapak pukul,” kata bapak Jai setiap kali memberikan nasihat.
Jai pun sejak anak-anak dibiarkan bapak yang berasal dari Pegagan, sebuah daerah di Ogan Komering Ilir, itu membawa senjata tajam.
“Jadi lanang tu jangan galak diinjak orang. Harus melawan. Lebih baek membunuh wong daripado dibunuh,” kata bapaknya.
Jadi, tak heran, bila Jai tidak pernah menyesali semua kejahatan yang pernah dilakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar